Distro LINUX Racikan Lokal
Linux sistem operasi berbasis open source, bisa dikembangkan oleh siapa saja. Menghasilkan ribuan bahkan puluhan ribu distribusi/distro baru yang siap di pasang ke komputer pengguna, tapi adakah distro buatan indonesia? Disini kebunkode akan review sedikit distro buatan indonesia :)
TeaLINUX OS adalah distro racikan dalam negeri yang di kembangkan oleh DOSCOM (Dinus Open Source Comunnity) yang berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. TeaLINUXOS adalah distro turunan Xubuntu, distro yang sekarang sudah mencapai catatan rilis 7.0 dengan nama kode “7.0 Rossela Tea” ini cenderung berorientasi ke pemerograman yang di khususkan untuk dunia Pendidikan, distro yang di kembangkan oleh komunitas di kampus Universitas Dian Nuswantoro ini biasa update dalam rentan waktu 1 tahun, distro yang memiliki aplikasi TeaLinuxOS IDE Installer (Aplikasi untuk menginstal tools pemerograman) ini sangat mempermudah para pengguna untuk menginstal tools yang diinginkan, keunggulan lainya yang dimiliki distro karya anak bangsa yang satu ini adalah memiliki single offline installer yang memiliki ekstensi sendiri, layaknya Windows yang identik dengan “.exe” untuk paket installernya, OSX dengan “.dmg”, Debian dan turunanya dengan “.deb” maka distro yang satu ini memiliki “.tea” yang dapat di install melalui Tea Package Manager. Tea Package Manager terbagi menjadi 2 aplikasi. Satu Tea Package maker, dan satu Tea Package installer, Tea Package maker ditujukan untuk memaketkan aplikasi agar mudah didistribusikan atau backup, Tea Package installer ditujukan untuk menginstall paket aplikasi “.tea” yang telah dibuat.
GrombyangOS adalah distro yang berasal dari kabupaten Pemalang Jawa Tengah, distro yang akhir-akhir ini namanya sedang naik daun ini adalah distro turunan Ubuntu yang di bangun berdasarkan Xubuntu, distro ini yang memiliki tampilan menarik ini lebih di khususkan untuk pemula dan dunia pendidikan, tampilan desktopnya sendiri di kembangkan dari Xfce Desktop Enviromment, dan beberapa aplikasi pendidikan yang sudah ada dalam bundle seperti LibreOffice, Kalzium, BKchem, KAlgebra, KBruch, KGeography, Othman Quran Browser. Distro yang satu ini sudah memiliki repositori sendiri yang bernama “Katak Repository” distro ini sudah mencapai catatan rilis 2.0.
BlankOn LINUX ya mungkin sebagian besar dari kita sudah tidak asing dengan nama ini, wajar saja karena dari 3 distro yang kita tuliskan disini BlankOn lah yang lebih awal hadir mewarnai perkembangan IT dalam negeri, bahkan sudah tidak dapat di pungkiri jika distro ini sudah mulai medunia jika pembaca searching video tentang BlankOn di youtube maka mungkin anda akan menemukan beberapa video yang berasal dari mancanegara.
BlankOn LINUX adalah sebuah distro yang di kembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) distro ini sudah mencapai 9 kali angka rilis yang terakhir memiliki codename “9.0 Suroboyo” distro yang identik dengan penggunaan nama kota di setiap codename rilisnya ini memiliki varian khusus yaitu, BlankOn Sajadah (Blankon Versi Islami) dimana pada varian ini dapat kita jumpai aplikasi bernuansa Islami seperti pengingat waktu sholat, arah kiblat, Al Qur’an dan terjemah, tartil Qur’an, pembaca hadist dan Kalender Hijriyah dan Kalkulator Zakat, pada tahun ini BlankOn memiliki peringkat ke 183 di distrowacth.com
Lalu mana yang paling bagus? Paling stabil? Dan paling enak di lihat? Semuanya bagus semuanya stabil dan semuanya memiliki tampilan desktop yang enak di lihat, yang paling tidak bagus, tidak stabil, tidak enak dilihat itu jika anda masih menggunakan produk bajakan karya perusahaan luar!
Selain menyediakan varian Desktop, distro berbasis Fedora ini juga menyediakan varian Server (saat ini sudah memasuki versi 2.0) dan varian untuk arsitektur ARM—bisa difungsikan sebagai lingkungan Internet of Things.
Tidak hanya berperan menyediakan sistem operasi yang handal, tim pengembang IGN juga memiliki sub-proyek IGNSDK. Sebuah tool untuk mengembangkan aplikasi desktop berbasis teknologi web.
Desa OS merupakan distro berbasis Ubuntu. Dan saat ini baru menginjak versi 1.0 dengan nama kode Angsle.
ada yang mau nambah'in???
TeaLinuxOS
TeaLINUX OS adalah distro racikan dalam negeri yang di kembangkan oleh DOSCOM (Dinus Open Source Comunnity) yang berasal dari kota Semarang, Jawa Tengah. TeaLINUXOS adalah distro turunan Xubuntu, distro yang sekarang sudah mencapai catatan rilis 7.0 dengan nama kode “7.0 Rossela Tea” ini cenderung berorientasi ke pemerograman yang di khususkan untuk dunia Pendidikan, distro yang di kembangkan oleh komunitas di kampus Universitas Dian Nuswantoro ini biasa update dalam rentan waktu 1 tahun, distro yang memiliki aplikasi TeaLinuxOS IDE Installer (Aplikasi untuk menginstal tools pemerograman) ini sangat mempermudah para pengguna untuk menginstal tools yang diinginkan, keunggulan lainya yang dimiliki distro karya anak bangsa yang satu ini adalah memiliki single offline installer yang memiliki ekstensi sendiri, layaknya Windows yang identik dengan “.exe” untuk paket installernya, OSX dengan “.dmg”, Debian dan turunanya dengan “.deb” maka distro yang satu ini memiliki “.tea” yang dapat di install melalui Tea Package Manager. Tea Package Manager terbagi menjadi 2 aplikasi. Satu Tea Package maker, dan satu Tea Package installer, Tea Package maker ditujukan untuk memaketkan aplikasi agar mudah didistribusikan atau backup, Tea Package installer ditujukan untuk menginstall paket aplikasi “.tea” yang telah dibuat.
GrombyangOS
GrombyangOS adalah distro yang berasal dari kabupaten Pemalang Jawa Tengah, distro yang akhir-akhir ini namanya sedang naik daun ini adalah distro turunan Ubuntu yang di bangun berdasarkan Xubuntu, distro ini yang memiliki tampilan menarik ini lebih di khususkan untuk pemula dan dunia pendidikan, tampilan desktopnya sendiri di kembangkan dari Xfce Desktop Enviromment, dan beberapa aplikasi pendidikan yang sudah ada dalam bundle seperti LibreOffice, Kalzium, BKchem, KAlgebra, KBruch, KGeography, Othman Quran Browser. Distro yang satu ini sudah memiliki repositori sendiri yang bernama “Katak Repository” distro ini sudah mencapai catatan rilis 2.0.
BlankOn
BlankOn LINUX ya mungkin sebagian besar dari kita sudah tidak asing dengan nama ini, wajar saja karena dari 3 distro yang kita tuliskan disini BlankOn lah yang lebih awal hadir mewarnai perkembangan IT dalam negeri, bahkan sudah tidak dapat di pungkiri jika distro ini sudah mulai medunia jika pembaca searching video tentang BlankOn di youtube maka mungkin anda akan menemukan beberapa video yang berasal dari mancanegara.
BlankOn LINUX adalah sebuah distro yang di kembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) distro ini sudah mencapai 9 kali angka rilis yang terakhir memiliki codename “9.0 Suroboyo” distro yang identik dengan penggunaan nama kota di setiap codename rilisnya ini memiliki varian khusus yaitu, BlankOn Sajadah (Blankon Versi Islami) dimana pada varian ini dapat kita jumpai aplikasi bernuansa Islami seperti pengingat waktu sholat, arah kiblat, Al Qur’an dan terjemah, tartil Qur’an, pembaca hadist dan Kalender Hijriyah dan Kalkulator Zakat, pada tahun ini BlankOn memiliki peringkat ke 183 di distrowacth.com
Lalu mana yang paling bagus? Paling stabil? Dan paling enak di lihat? Semuanya bagus semuanya stabil dan semuanya memiliki tampilan desktop yang enak di lihat, yang paling tidak bagus, tidak stabil, tidak enak dilihat itu jika anda masih menggunakan produk bajakan karya perusahaan luar!
IGOS Nusantara
IGOS Nusantara merupakan proyek open source yang ditangani oleh Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bersama komunitas. Sejak tahun 2006, pengembang IGOS Nusantara (IGN) sudah merilis 11 varian Desktop versi mayor (IGN 2006, IGN 2007, IGN 2008, IGN 2009, IGN 2010, IGN 2011, IGN 8.9, IGN D9, IGN X, IGN 2016, dan IGN 12.12), ditambah beberapa versi minornya, seperti IGN X.1.Selain menyediakan varian Desktop, distro berbasis Fedora ini juga menyediakan varian Server (saat ini sudah memasuki versi 2.0) dan varian untuk arsitektur ARM—bisa difungsikan sebagai lingkungan Internet of Things.
Tidak hanya berperan menyediakan sistem operasi yang handal, tim pengembang IGN juga memiliki sub-proyek IGNSDK. Sebuah tool untuk mengembangkan aplikasi desktop berbasis teknologi web.
Desa OS
Desa OS merupakan distro Linux yang cocok dipakai di wilayah pedesaan dan bisa diinstall di komputer bersepesifikasi rendah.
Dikembangkan
oleh Developer Gedhe Foundation, Desa OS dilengkapi dengan aplikasi
Sistem Komunikasi Antar Rakyat (SiKomAr) dan Sistem Informasi Desa
(Sidesa 2.0).Desa OS merupakan distro berbasis Ubuntu. Dan saat ini baru menginjak versi 1.0 dengan nama kode Angsle.
ada yang mau nambah'in???
0 comments:
Post a Comment